PROKRASTINASI AKADEMIK

(KEBIASAAN SUKA MENUNDA-NUNDA TUGAS)

Putri Rimba Miftaqul Kasanah, S.Pd.

Prokrastinasi  – apakah diantara kalian sudah sering mendengar istilah prokrastinasi ? Bagi kalian yang sering kali suka mager dan suka menunda-nunda pekerjaan baik itu dalam hal mengerjakan PR atau diminta oleh orang tua melakukan sesuatu. Kalian wajib membaca artikel ini.

Berdasarkan kutipan dari Gramedia blog yang menyatakan orang-orang yang suka menunda-nunda pekerjaan bisanya ditujukan kepada orang-orang “deadliners” atau orang yang suka mengerjakan suatu tugas atau pekerjaan di menit-menit terakhir.

Beberapa dari kita pasti pernah menunda pekerjaan atau tugas sekolah. Dan hal tersebut mungkin memiliki alasan tersendiri kenapa harus menunda pekerjaan atau tugas tersebut. Namun tak jarang orang juga dengan sengaja melakukannya dengan alasan malas. Tipe kedua inilah yang bisa kita sebut sebagai sifat prokrastinasi .

Dalam pengertiannya prokrastinasi  adalah sikap dan perilaku mengulur-ulur atau memperpanjang waktu dalam melakukan sesuatu berupa pekerjaan, hak, kewajiban maupun tugas yang dimiliki oleh individu serta sering dilakukan oleh kebanyakan orang (Handayani dalam Jamila, 2020). Prokrastinasi  akdemik adalah sutu kebiasaan individu dalam menunda-nunda mengerjakan tugas akademik.

Prokrastinasi  pun juga dapat dikatakan sebagai individu dalam hal mengerjakan tugas-tugas pelajaran maupun pekerjaan sehingga mengakibatkan tertundanya suatu pekerjaan (Fauziah, 2015) biasanya prokrastinasi  ditandai dengan keterlambatan dan kemalasan individu tanpa memandang usia, ras, pekerjaan, jenis kelamin, kepercayaan maupun suku bangsa (Dewi & Alfita, 2015). Selain itu, individu yang melakukan prokrastinasi  akademik biasanya lebih memilih untuk melakukan aktivitas yang menyenagkan daripada melakukan kegiatan yang berkaitan dengan akademik (Darmawan, 2017).

Faktor-Faktor yang mempengaruhi prokrastinasi  

Gufron & Risnawita dalam Nafeesa (2018) mengkategorikan faktor-faktor yang memepengaruhi prokrastinasi  akademik terdiri dari faktor internal dan faktor eksternal.

  1. Faktor internal

Faktor internal adalah faktor-faktor yang terdapat dalam diri individu misalnya kondisi fisik, yaitu keadaan fisi dan kondisi kesehatan individu, misalnya fatigue. Individu yang mengalami fatigue akan memiliki kecenderungan prokrastinasi  daripada tidak. Faktor laun yaitu kondisi psikologis.Menurut Millgram dkk, trait kepribadian individu yang turut mempengaruhi munculnya perilaku penundaan, misalnya trait kemampuan sosial yang tercermin dalam self-regulation dan tingkat kecemasan dalam hubungan sosial.

Kondisi fisik individu

  1. Faltor eksternal

Faktor eksternal adalah faktor-faktor yang terdapat di luar diri individu berupa pengasuhan orang tua dan kondisi lingkungan. Pola asuh orang sangat memberikan peran dalam perilaku seorang individu. Seorang ayah yang demokratis akan menghasilkan anak yang demokratis. Seorang ibu yang memiliki kecenderungan melakukan avoidance procastination menghasilkan anak yang memiliki kecenderungan yntuk melakukan avoidance procastination pula. Faktor lain yaitu kondisi lingkungan. Prokrastinasi  akademik lebih banyak dilakukan pada lingkungan yang rendah dalam pengawasan daripada lingkungan yang penuh dengan pengawasan.

 

Ciri-ciri prokrastinasi  

Ferrai, dkk (Abdul Saman, 2017) mengatakan bahwa sebagai suatu perilaku penundaan, prokrastinasi akademik dapat termanifestasikan dalam indikator tertentu yang dapat diukur dan diamati ciri-ciri tertentu:

  1. Penudaan untuk memulai dan menyelesaikan tugas
  2. Keterlambatan da;am mengerjakan
  3. Kesenjangan waktu antara rencana dan kinerja aktual
  4. Melakukan aktivitas yang lebih menyenangkan.

Tips mencegah prokrastinasi

  1. Tentukan tujuan secara jelas.

Jangan takut bertanya jika memang belum jelas, hal tersebut merupakan kunci untuk mencapai pemahaman untuk tujuan yang akan dicapai. Kejelasan tujuan akan mendorong terpilihnya strategi paling efektif untuk mencapati tujuan.

  1. Buatlah pekerjaan yang besar menjadi sederhana dan lebih memungkinkan untuk ditangani.

Seringkali setiap menerima tugas akademik siswa mempersepsi tugas tersebut sebagai tugas yang berat, sulit, banyak dan sebagainya. Hal tersebut berdampak pada sisi psikologis siswa, yaitu mereka akan merasa tidak berdaya untuk mengerjakan tuhas tersebut.

  1. Biasakan untuk evaluasi diri.

Jika seorang individu selalu melakukan evaluasi dirinya terkait dengan batas waktu dan jenis-jenis tugas yang harus dilakukan. Artinya individu tersebut selalu membuat prioritas kegiatan yang harus dilakukan.

  1. Hindari harapan diluar jangkauan (unrealistic).

Tidak ada manusia yang sempurna baik dalam pribadi atupun karya-karyanya. Jika hal ini dapat dipahami dengan baik, maka individu tidak perlu merasa rendah diri dengan tugas-tugas atau karyanya.

 

Daftar Psutaka

Dewi, S.S., & Alfita, L.2015. Perbedaan prokrastinasi  akademik antara mahasiswa yang berpacaran dan tidak berpacarasan. Jurnal Diveritas, 1(1).

Jamila, 2020.Konsep Prokrastinasi  akademik mahasiswa.Jurnal EduTech.6(2).

Nafeesa. 2018. Faktor-faktor yang mempengaruhi prokrastinasi  akademik siswa yang menjadi anggota organisasi siswa intra sekolah. Antrhropos:Jurnal Antropologi sosial dan budaya. 4(1).

Saman, Abdul. 2017. Analisis Prokrastinasi Akademik Mahasiswa (Studi Pada Mahasiswa Jurusan Psikologi Pendidikan Dan Bimbingan Fakultas Ilmu Pendidikan). Jurnal Psikologi Pendidikan & Konseling. 3(2).

Talita, Tasya. 2021.pengertian prokrastinasi: sebuah kebiasaan suka menunda-nunda pekerjaan. https://www.gramedia.com/best-seller/prokrastinasi/. Diakses pada 11 Juli 2022.

Wangid, Muhammad Nur. 2014. Prokarastinasi Akademik: Perilaku yang harus dihilangkan. Jurnal of Psikologi. 2(2).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *